Tanpa Wiremesh, Pekerjaan Proyek Nasional Jalan Lintas Muara Bulian – Tembesi di Pertanyakan Warga
Haloindonesianews.com, Batanghari – Jalan lintas Nasional yang berada di kabupaten Batanghari kerap mengundang kemacetan, kemacetan jalan lintas nasional tersebut seakan terpelihara, seakan akan sudah menjadi pemandangan umum bagi warga Batanghari, terutama yang berada di lintas muara bulian- Tembesi.
Perbaikan badan jalan, dengan rigit beton yang dikerjakan dengan menggunakan anggaran apbn yang diberlakukan pola buka tutup jalan, memicu terjadinya kemacetan panjang.
Pelapisan jalan aspal dengan rigid beton sepanjang 600 meter dengan lebar 7 meter dan ketebalan 26 cm di kilometer 6 menuju kilometer 5 Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari menimbulkan tanda tanya warga, pelapisan rigid beton tidak menggunakan wiremesh (tulangan rangka baja), karna proyek jalan cor beton lazimnya tetap menggunakan, selain itu pengecoran dilakukan langsung diatas aspal tanpa adanya cor dasar pengikat rigit beton.
“Saya heran cor betonnya tidak memakai tulangan besi yang diletakkan dilantai kerja jalan sebelum di cor”. Jelas yanto warga setempat.
“Kenapa cor rigit beton ini main timpo langsung diaspal tidak adanya cor dasar, dan tanpa besi anyaman tikar” sambung beni yang juga merupakan warga muara Tembesi.
Hamdan yang merupakan pengawas lapangan pekerjaan jalan rigit beton, yang dikerjakan PT. Gentala Jambi Jaya, selaku kontraktor alat pengerjaan jalan, Ambigu dan tak mampu menjawab pertanyaan media saat dikonfirmasi langsung dilapangan.
“Seumur umur jadi pengawas baru kali ini cor beton dikerjakan tanpa wiremesh, pengawas baru kali ini sayo temui yang seperti ini, hamdan menjelaskan kekuatan rigit beton ada diadukan coran tipenyo FS 45, untuk jelasnya hubungi aja langsung mas ke pak daro yakni Pengawas PJN nya ” jelas Hamdan Senin (27/11/23).
Aspal hitam yang hanya tertutup Terpal hitam dari pekerjaan terpantau, setelah coran semen dituang baru diletakkan behel melintang pada badan jalan yang diikat empat persegi, menurut yoga konsultan pengawas menjelaskan ini namanya sistem dowel, besi lintang (dowel) tersebut dipasang dengan jarak 3.5 sampai 4 meter kemudian langsung disiram coran.
“Untuk lebih jelas tentang spek pengerjaan tanya langsung ke pengawas jalan propinsi karena setau saya ini sudah spek awalnya seperti itu, dan menggunakan adukan coran beton berkualitas tinggi ” sebut nya saat berada di lokasi.
Baca juga:
Sementara daro saat di hubungi via phone (27/11/23) pengawas dari satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) , Daro menjelaskan pengerjaan jalan tersebut dikerjakan PT Bukit Hasta Jaya Mandiri, dan sesuai dengan spek pengerjaannya dan jikalau memang ada temuan di lapangan kami akan menyelidikinya.
“Iya itu dikerjakan langsung diatas lapis aspal baru yang berada di pasar PU Tembesi, secara kesatuan pekerjaan jalan rigit beton dilakukan dari Mendalo kabupaten Muaro Jambi, hingga kecamatan Tembesi kabupaten Batanghari, namun pekerjaan rigit beton terdapat beberapa titik yang dianggap jalanya tidak stabil” jelasnya. (Yadi)
Discussion about this post