Tongkang Batubara Tabrak Tiang Jembatan, BPJN Periksa Keamanan Jembatan
Haloindonesianews.com, Batanghari – Operasional Angkutan Batu Bara melalui jalur sungai, terlihat bebas hambatan, tidak jarang tongkang bermuatan ribuan ton batu bara menabrak tiang jembatan yang melintasi penyeberangan lalu lintas Sungai Batanghari, beberapa hari terakhir, tongkang bermuatan batubara menggeser tiang jembatan Pelayangan yang berada di jalan lintas nasional Tembesi Tebo.
Jalur sungai operasional angkutan batu bara, dinilai sangat strategis, selain tiada hambatan, muatan batu bara di atas tongkang mampu menampung hingga puluhan ribu ton, namun jembatan menjadi penghalang tongkang armada batu bara,
Selasa sore, tongkang batu bara melabrak tiang jembatan pelayang yang berada di kecamatan muara tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Tongkang batu bara yang menabrak tiang jembatan pelayangan Kecamatan Muara Tembesi, mengundang Balai Pelaksana Jalan Nasional ( BPJN ) IV Jambi turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan, Pemeriksaan didampingi Kepolisan Airud, tim teknis BPJN IV, Satuan Tipidter Polres Batanghari.
Kepala BPJN IV Daro mengatakan yang tertabrak oleh tongkang bukanlah tiang jembatan, melainkan pengaman fender atau safety jembatan, Kerusakan fender ini mencapai 80 persen.
Baca juga:
- Bupati Fadhil: PPPK Tidak Dapat Mengajukan Mutasi atau Pindah Tugas
- Bupati Fadhil Ajak ASN Bekerja Efisiensi di Bulan Suci Ramadhan
“Yang ditabrak bukan tiang jembatan melainkan fender atau safety jembatan dengan nilai kerusakan mencapai 80 persen” sebutnya saat mengecek langsung ke lokasi.
Menurut Daro harus diperbaiki, Untuk ganti rugi perbaikan belum tahu, pasalnya tidak tahu tongkang siapa yang menabrak fender tersebut, Pihak kepolisian sedang mencari tahu siapa saja yang menabraknya.
” Ini harus diperbaiki, Cuman kita tidak tahu uang dari mana, tongkang yang menabrak kita tidak tahun milik siapa” jelasnya.
Terkait hal ini Daro tidak bisa melarang siapa pun yang melewati jalur sungai, Pihak BPJN cuma penyelenggara jalan sama jembatan dan tidak memiliki kapasitas untuk merekomendasikan atau menghentikan aktifitas tersebut.
” Kita tidak punya kewenangan untuk menyetop operasional tongkang batu bara” sebutnya.
Ia juga menjelaskan seharusnya yang melakukan aktivitas di jalur laut lebih mengetahui resiko dan solusi agar hal seperti ini tidak terjadi, ketika mereka menarik tongkang batu bara itu ada tugboat yang menarik dari belakang agar posisi kapal lurus melewati jembatan. (Yadi)
Discussion about this post